Exhibitions, MICE

Dari Gorengan Hingga Mesin Canggih

ShareKebanyakan pengunjung adalah ibu-ibu pencari makanan. Pengaturan lokasi booth kurang rapih membuat sebagian peserta kecewa. Pemegang visitor  gold pun dipimpong. Penyelenggaraan Food...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Kebanyakan pengunjung adalah ibu-ibu pencari makanan. Pengaturan lokasi booth kurang rapih membuat sebagian peserta kecewa. Pemegang visitor  gold pun dipimpong.

Gambar di atas adalah produk dapur untuk hotel dan restoran andalan perusahaan dari Jerman, PALUX Aktiengessellschhalft yang ikut berpameran di Indonesia. (Foto: Rayendra L. Toruan)
Gambar di atas adalah produk dapur untuk hotel dan restoran andalan perusahaan dari Jerman, PALUX Aktiengessellschhalft yang ikut berpameran di Indonesia. (Foto: Rayendra L. Toruan)

Penyelenggaraan Food & Hotel Indonesia 2017 seperti pasar malam. Mendatangkan jumlah pengunjung yang tumplek, Pamerindo Indonesia berhasil, namun sebagian peserta pameran dari mancanegara kecewa. Sebagian besar pengunjung adalah ibu-ibu yang antusias mencari contoh makanan untuk dicicipi dan jika enak maka ibu-ibu itu memborong jenis makanan yang disukai.

Padahal yang disasar peserta pameran adalah pemilik atau pengelola hotel dan restoran. Contoh makanan yang ditunjukkan adalah sampel hasil  produksi mesin yang akan dijual atau diperkenalkan kepada calon mitra bisnis.

“Dari sekian ibu-ibu yang mencicipi contoh makanan di atas meja, hampir tidak tidak ada yang menanyakan cara kerja mesin kami,” ujar seorang peserta dari Jerman. Selain datang bergerombolan, ibu-ibu itu bersuara kencang-kencang untuk memanggil atau memberi tahu contoh makanan yang lezat dinikmati atau dibeli.

Seorang peserta dari Italia menyatakan tidak keberatan dikunjungi oleh ibu-ibu asalkan mereka berkualitas. Artinya, informasi yang mereka dapatkan diberitahukan kepada para pemilik atau pengelola hotel. “Jangan hanya memburu icip-icip,” katanya. “Bisa saja dari ibu-ibu itu ada isteri pemilik dan pengelolah hotel,” tambahnya.

Beberapa orang pengunjung yang mempunyai visitor gold—didapatkan dari pendaftaran (pre-register)  secara online—juga kecewa di bagian pendaftaran. Mestinya pemilik visitor gold mendapat katalog pameran, namun hanya diberikan kertas  bertuliskan Hotelex Indonesia 2018 berwarna merah yang dapat ditukarkan di tempat registrasi lainnya di semua hall yang dipakai oleh Pamerindo. Namun, pemilik visitor gold itu selalu ditolak meski masih punya stok. “Stok ini untuk pengunjung yang register di sini,” kata seorang wanita dari Pamerindo tanpa memperdulikan pengunjung yang sudah mengitari beberapa tempat pendaftaran.

Atas keluhan dan kekecewaan peserta dan pengunjung itu, wartawan coba menghubungi Wiwiek Roberto, Project Director Pamerindo Indonesia namun sukar menemukannya.

Pertumbuhan industri hotel menarik produsen peralatan dapur

Beragam mesin dan makanan/minuman  yang terjual selama 4 hari pameran. Apakah tiap transaksi dikenakan pajak? Hal itu tidak jelas. Menurut penyelenggara, lebih dari 37.000 meter persegi habis terjual bagi lebih 1.600 perusahaan dari 50 negara—terdiri dari 15 paviliun Australia, Belgia, Tiongkok, Jerman, Hungaria, Korea, Libya, Malaysia, Singapura, Afrika Selatan, Taiwan, Tunisia, Turki, dan Amerika Serikat, enta paviliun dari mana satu lagi.

Kenaikan peserta pemeran sebesar 17,4 persen tahun 2017 dibanding pameran sejenis tahun 2015, mestinya membuat penyelenggaraan (Allworld Exhibition dari Inggeris) pameran melayani pengunjung lebih baik. Jika ada pembagian paviliun per negara, kenapa tidak ada pengalokasian peserta pameran sesuai dengan jenis produk atau alat yang digelar?

Misalnya, booth atau stan penjual gorengan atau makanan lainnya jangan  terlalu dekat dengan peserta yang memajang mesin produksi makanan atau minuman. Peserta  penjual mesin tidak terganggu saat menjelaskan kecanggihan mesinnya kepada calon pengguna. Maklum, hampir semua peserta yang memajang makanan menggunakan loudspeaker atau bersuara keras memanggil calon pembeli.

Di katalog indeks peserta terdata berdasarkan negara/regional, produk, dan direktori peserta namun terpencar berdasarkan nomor booth dan lokasi gedung. Yang paling mengganggu adalah peserta yang bersifat retail khususnya makanan dan minuman yang secara langsung diizinkan menjual produk makanan mereka.

Kita layak memanfaatkan momentum sebaik mungkin. Indonesia dianggap sebagai surga liburan meski kalah jumlah wisatawan asing yang mengunjungi Indonesia dibanding jumlah yang berwisata ke Singapura, Malaysia, apa lagi Thailand.

Menurut Badan Pusat Statistik pada akhir 2012, lebih dari 1.600 hotel menawarkan kamar sebanyak 156.000 unit. Pada tahun 2023, Indonesia akan memiliki 2.400 hotel berbintang 3 hingga bintang 5. Meski tingkat hunian baru sekitar 54 persen, namun para pemilik uang terus berlomba menanamkan invesasinya di sektor perhotelan.

“Sangat menarik, karena itu kami datang berpameran untuk  menawarkan konsep dapur dengan peralatan canggih,” kata Martin Dimberg Export Sales Manager PALUX Aktiengellschft yang pabriknya berlokasi di Bad Mergerntheim, Jerman. Martin menjelaskan bahwa perusahaannya membuat mesin produksi dengan teknologi terbaru dengan nvestasi 2 juta Euro.

Mesin yang diinstal mesin bending baru TruBend 5320 dengan menggunakan laser bernama  Trumatic 7000 yang pembangunannya selesai pada akhir 2016. “Investasi ini merupakan komitmen yang jelas untuk lokasi Bad Mergentheim dan memungkinkan produksi lebih efisien dan ekonomis,“ tutur Erhard Ikas CEO PALUX AG yang dikutip dari laman PALUX.

Erhard Ikas menambahkan, bahwa PALUX dapat memperluas kemungkinan produksi dan lebih beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan seperti fleksibilitas, kecepatan, dan solusi khusus. Hampir seluruh peralatan dapur untuk hotel diproduksi oleh PALUX Ag. “Kami akan datang lagi ke Indonesia,” ujar Martin Dimberg tanpa bersedia menyebutkan harga atau nilai konsep dapur yang ditawarkan. “Bergantung pada ukuran dapur Anda,” imbuhnya.

[box type=”note”]

Simak Food & Hotel EXPO (2)
Peralatan Dapur Buatan Lokal Saingi Produk Mancanegara

[/box]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *