Human Development, MANEJEMEN&SAFETY

Cara Merawat Ingatan agar Terhindar dari Demensia

ShareCara merawat ingatan agar terhindari dari demensia dengan menggunakan teknologi Piramid. Orang tua lanjut sebiknya menggunakan gelang yang memiliki sensor untuk mendata...

Written by Boromeus Sihombing · 2 min read >
Cara Merawat Ingatan

Cara merawat ingatan agar terhindari dari demensia dengan menggunakan teknologi Piramid. Orang tua lanjut sebiknya menggunakan gelang yang memiliki sensor untuk mendata kondisi kesehatan.

Cara Merawat Ingatan
Contoh tata letak gelang elektronik yang disesuaikan dengan bentuk pergelangan tangan pasien. Cara merawat ingatan agar terhindari dari demensia (Sumber foto: © Fraunhofer IZM/Volker Mai)

Penyakit lupa ingatan atau demensia lebih sering menimpa orang yang berusia tua. Salah satu dampak dari perubahan demografi, jumlah penderita demensia yakni orang-orang yang berusia di atas usia 80 terus meningkat.

Menurut hasil penelitian, lebih dari 70 persen dari kelompok berusia di atas 80 tahun menderita demensia. Selain fisik orang tua yang sudah lanjut usia itu melemah, ingatannya pun menurun drastic bahkan mengalami pikun.

Oleh karena itu, anggota keluarga membutuhkan pengetahuan dan keterampilan agar memahami cara merawat orang yang sudah tua. Merawat penderita demensia merupakan tantangan besar bagi keluarga dan pengasuh.

Banyak kasus seperti data kesehatan utama tidak tersedia saat diperlukan. Kalau pun ada data namun tidak memiliki struktur yang bermanfaat bagi tim medis atau pengasuh. Oleh karena itu, tim peneliti mengharapkan adanya semacam miniatur, pengukuran modular, dan sistem penasihat.

Bagaimana cara  mendapatkan data yang dapat digunakan? Para peneliti di Fraunhofer telah mengembangkan suatu proyek sebagai solusi—sekaligus membantu keluarga dan pengasuh orang tua yang menderita demensia—agar memahami cara merawat  orang usia lanjut.

Tim peneliti menciptakan suatu sistem dengan menggunakan sensor yang secara otomatis  dapat mengukur data kesehatan dan perawatan pasien demensia atau orang usia lanjut.

Alat yang tidak mencolok itu membantu untuk memberikan pilihan (opsi) bagaimana cara merawat secara pribadi berdasarkan kondisi terkini penderita.

Contoh data di Jerman, sekitar 1,6 juta orang penderita demensia dan dua pertiga dari jumlah itu menderita penyakit Alzheimer. Sekitar 300.000 kasus baru (penderita demensia) yang didiagnosis setiap tahun.

Demensia berkembang secara perlahan dan orang di sekitarnya sering kesulitan untuk segera mengenali penyakit itu. Bahkan orang atau pengasuh sukar membedakan tiap perubahan yang terjadi atas diri orang lanjut usia seiring dengan pertambah usianya.

Penderita atau orang tua semakin tidak berdaya menjalani hidupnya dan mengharuskannya bergantung pada perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga atau pengasug yang dipercaya. Bagaimana caranya? Jauh lebih baik kesabaran dilengkapi dengan pengetahuan ilmiah agar hidup orang tua nyaman.

Mendiagnosis penyakit demensia sedini berarti perawatan orang tua akan lebih baik—baik bagi pasien dan ruang lingkup yang lebih luas. Perawatan yang lebih awal berpengaruh besar terhadap perkembangan kesehatan penderita.

Tim peneliti menggaris bawahi, bahwa sistem peringatan dini dapat menyediakan keamanan yang lebih optimal dalam proses perawatan pasien. Oleh karena itu, sangat penting dibuatkan dokumentasi data perawatan pasien yang terstruktur dengan baik.

Data yakni informasi tentang pasien demikian  penting yang berguna untuk tindakan pencegahan. Jadi, sediakanlah data pasien karena sering diperlukan. Kita berterima kasih kepada para ilmuwan di Fraunhofer Institute for Reliability and Microintegration IZM di Berlin, Jerman.

Bekerja sama dengan para pelaku industri dan penelitian, para ahli meluncurkan proyek Piramid—merupakan pengembangan cara pendekatan baru yakni sisten perawatan pasien demensia.

Sistem atau teknologi Piramid ini bertujuan untuk menstabilkan dan meningkatkan kualitas hidup orang lanjut usia—lebih-lebih penderita demensia termasuk keluarga dan pengasuh.

Tim ahli menyarankan agar keluarga dan pengasuh  bekerja erat dengan tim dokter. Teknologi Piramid ini menawarkan konsep keamanan yang lebih optimal bagi pasien.

Konsep Piramid itu meliputi miniatur, pengukuran modular, dan sistem penasihat yang ditaruh di dalam suatu gelang. Gelang itu secara otomatis  dapat mengukur data kesehatan dan jenis perawatan yang diperlukan oleh pasien demensia. Gelang itu berisikan sensor yang tentu saja tidak tampak secara kasat mata.

Sensor dalam gelang itu mengumpulkan data (kesehatan pasien) yang kemudian memberikan saran bagaimana cara menerapkan perawatan yang baik. Keluarga atau pengasuh dapat memilih salah satu cara merawat yang sesuai dengan konsisi  pribadi pasien.

Seorang fisikawan di Fraunhofer IZM, bernama Erik Jung menjelaskan, bahwa tujuan pendekatan dengan teknologi Piramid agar pendamping pasien selama bertahun-tahun, secara diam-diam dapat membantu untuk menghasilkan data diagnosis yang dilakukan sejak awal hingga perawatan klinis.

Sistem Piramid   menyediakan informasi terkini yang mudah didapatkan dengan menggunakan ujung jari.  Dengan demikian teknologi Piramid dapat meningkatkan otonomi pasien.

Sistem dan teknologi ini memberi kesempatan bagi pasien untuk tinggal di lingkungan keluarga atau kerabat  selama mungkin tanpa harus mengasingkannya.

”Dengan sistem pengukuran baru, setiap kerusakan organ atau jaringan dalam kondisi tubuh pasien dapat ditangkap atau diprediksi pada saat yang tepat. Piramid  menyediakan informasi yang relevan bagi keluarga atau pengasuh penderita demensia,” imbuh Erik Jung.

Kita dapat merawat ingatan agar terhindari dari demensia yang umumnya diderita oleh orang tua berusia lanjut.

Apakah masih ada cara merawat ingatan agar terhindari dari demensia? Minum teh hijau secara teratur dan konsisten merupakan salah satu terapi (Bahan diolah dari laman Fraunhofer IZM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *