Logistik, Transportasi & Labeling

Cara Mengurangi Kemacetan dan Kecelakaan meski Bekerja 24 jam

ShareCara mengurangi kemacetan dan kecelakaan meski bekerja selama 24 jam—gunakan  AutoTruck. Teknologi AutoTruck tepat bagi perusahaan energi, pelabuhan, depo logistik, penyedia truk/trailer,...

Written by Boromeus Sihombing · 2 min read >
Cara Mengurangi Kemacetan dan Kecelakaan

Cara mengurangi kemacetan dan kecelakaan meski bekerja selama 24 jam—gunakan  AutoTruck. Teknologi AutoTruck tepat bagi perusahaan energi, pelabuhan, depo logistik, penyedia truk/trailer, perkebunan, dan pertanian. Satu aplikasi dapat memantau 30-50 unit truk. Kapan Indonesia menggunakannya?

Cara Mengurangi Kemacetan dan Kecelakaan
Ketika kendaraan truk raksasa yang sudah dilengkapi dengan teknologi AutoTrcuk diserahkan untuk dioperasikan secara mandiri tanpa pengemudi.  Penggunaan AutoTruck termasuk satu  cara mengurangi kemacetan dan kecelakaan (Sumber foto/©: Fraunhofer IVI)

Ide dan teknologi ciptaan para ilmuwan yang bekerja di Institut Fraunhofer untuk Transportasi dan Infrastruktur Sistem IVI, sebaiknya kita adopsi. Truk bermuatan di atas 40 ton mampu nyetir sendiri tanpa pengemudi.

Pencapaian hasil itu dimungkinkan berkat kerja sama Fraunhofer dengan berbagai mitra—yakni para pelaku industri melalui proyek AutoTruck yang menghasilkan karya ilmiah dan dapat diimplentasikan di bisnis.

Para peneliti mengarahkan pandangan  dan keahlian mereka pada zona industri yang membutuhkan otomasi, seperti transportasi di pertambangan, depot truk, pelabuhan, lokasi perusahaan logistik, dan penyedia armada truk dan trailer.

Berbeda dengan mengemudi secara mandiri di jalan, kendaraan yang mengemudi sendiri di daerah-daerah demarkasi dapat dikendalikan secara lebih efektif dan efisien.

Daerah demarkasi tidak diizinkan masuk bagi  individu. Artinya, pihak umum tidak diizinkan masuk ke daerag demarkasi—yakni daerah operasional truk yang tanpa pengemudi.

Selain itu, kendaraan niaga yang tanpa pengemudi  tidak memerlukan pendaftaran jalan jika memasuki dermarkasi—semua  berlangsung otomatis dengan persetujuan mesin. Sensor dapat membaca atau mengindentifikasi tiap truk atau trailer yang masuk.

Dengan kecepatan maksimum 15 hingga 20 kilometer per jam, jauh lebih rendah dibanding kecepatan rata-rata  lalu lintas di jalan yang menggunakan pengemudi.

“Dibandingkan dengan lalu lintas jalan, zona otomasi yang dilengkapi alat secara khusus memiliki keunggulan yang menentukan yakni, kendaraan yang mandiri selalu siap untuk registrasi dan dapat dilaksanakan dalam waktu singkat,” tutur  Dr. Sebastian Wagner, Group Manager dari Fraunhofer IVI.

“Benar bahwa kondisi yang terkendali berlaku di area dermarkasi yang dibatasi secara spasial. Namun demikian, tantangan utama harus diselesaikan yakni uji coba di lokasi yang relevan. Hasil penemuan ini dapat ditransfer untuk digunakan oleh manajemen lalu lintas jalan umum.”

Melalui rilis Fraunhofer, disebutkan bahwa hasil penemuan tim bukan satu-satunya motivasi yakni  alat untuk kendaraan (truk) yang bergerak secara mandiri. Teknologi  memberikan banyak keuntungan bagi operator atau perusahaan depot, dan perusahaan yang memiliki unit bisnis dengan menggunakan truk.

Di satu sisi, perusahaan dapat menangkal perubahan demografi, dan semakin sulit untuk merekrut pengemudi profesional. Kendaraan truk dapat berkerja siang dan malam selama 24 jam. Truk membuat lebih sedikit kesalahan dan menurunkan angka kecelakaan dibandingkan dengan pengemudi.

Teknologi AutoTruck telah dipraktikkan oleh manajemen Emons Spedition GmbH. Di pusat pengembangan Fraunhofer yang pengendaliannya secara online dengan sistem HelyOS—sistem  operasi online yang sangat efisien atau highly efficient online yard operating system.

Manusia mengoperasikannya dengan membrowser Internet standar di seluruh dunia. Para  pemlik truk yang mempekerjakan satu driver di setiap truk, digantikan satu operator yang dapat mengendalikan 30 kendaraan niaga di Munich dan 50 di Dresden (Jerman).

Kendaraan ditampilkan pada peta digital di Internet, operator menempatkannya di peta di kantor survei. Di ruang kontrol, operator dapat melihat lokasi posisi tiap kendaraan, dan memantau kondisi truk seperti informasi tingkat baterai, dan kondisi muatan, dan lain-lain.

Operator  dapat mengirim misi dan perintah kerja ke kendaraan dengan mengklik pada posisi target di peta. Dengan klik itu, pusat kendali memulai perencanaan manuver TruckTrix secara langsung, yang juga dikembangkan oleh Fraunhofer IVI.

Aplikasi TruckTrix menghitung lintasan lengkap saat truk akan melakukan perjalanan. Sistem ini tidak hanya memperhitungkan geometri kendaraan, tetapi juga hambatan di  rute kendaraan mandiri.

Para peneliti memperluas peta dengan informasi yang tepat yakni informasi mengenai wilayah yang akan dilalui truk. Aplikasi TruckTrix tersedia sebagai layanan online melalui antarmuka bagi pengguna dan pelanggan.

Rute yang dihitung dikirim ke truk telah mengintegrasikan kontrol listrik standar. Algoritma kontrol, kontrol drive, dan kemudi, target, dan posisi aktual selalu tepat.  Sistem pelacakan buatan Götting KG secara terus-menerus menentukan posisi truk berada di zona otomatisasi.

Sebuah truk yang telah dikonversi dengan penggerak listrik diserahkan oleh mitra ke Fraunhofer IVI. Motor listrik memiliki 305 kilowatt daya yang berkelanjutan dari baterai lithium-besi-fosfat. Para peneliti Fraunhofer IVI betekad menginstal komponen seperti sensor, actuator, dan perangkat kontrol di setiap truk.

“Banyak teknologi yang kami kembangkan yang dapat ditransfer ke lalu lintas jalan umum dalam jangka menengah hingga panjang,” kata Wagner, “seperti menggunakan algoritma kontrol, deteksi hambatan, solusi pencarian atau komunikasi antara truk dan infrastruktur.”

Jika Indonesia ingin memperlancar arus lalu lintas dan meminimalisasi kecelakaan, sebaiknya aplikasi cara mengurangi kemacetan dan kecelakaan kita gunakan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *