MICE, Penerbangan & Hotel

Bisnis Grup Singapore Airlines Semakin Mantap di Udara

ShareBisnis grup Singapore Airlines semakin mantap di udara dengan meningkatnya laba operasionalnya. Destinasi yang dijelajahi armada SIA di Indonesia adalah Denpasar, Jakarta,...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Singapore Airlines semakin mantap

Bisnis grup Singapore Airlines semakin mantap di udara dengan meningkatnya laba operasionalnya. Destinasi yang dijelajahi armada SIA di Indonesia adalah Denpasar, Jakarta, dan Surabaya. Berapa jumlah pesawat milik SIA yang diterbangkan oleh lebih 2000 orang pilot? Apa rencana SIA tahun fiskal 2018/19?

Singapore Airlines semakin mantap di udara
Pesawat Singapore Airlines B787-10. Bisnis grup Singapore Airlines semakin mantap di udara (Sumber foto: Singapore Airlines)

Operator Singapore Airlines (SIA) yang bermarkas di Singapura itu merilis kinerja keuangan yang dicapai induk perusahaan dan anak usaha yang tergabung dalam grup perusahaan SIA.

Laba operasional yang diperoleh induk perusahaan meningkat sebesar $317 juta (dalam mata uang  Singapura) untuk pertumbuhan pendapatan dalam periode yang sama tahun lalu (year-on-year).

Sedangkan total pendapatan meningkat sebesar $490 juta yang didapatkan dari peningkatan jumlah penumpang yang diterbangkan yaitu sebesar $210 juta atau naik 2, 2 persen. Bagaimana kinerja anak perusahaan?

Maskapai penerbangan yang berbendera SilkAir (anak perusahaan), mengalami penurunan sebesar $58 juta (dalam mata uang Singapura)—dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017.

Menurut manajemen SIA, penurunan laba perasional itu disebabkan jumlah pengeluaran lebih besar dibanding jumlah keuntungan yang didapatkan anak perusahaan.

Sementara anak usaha yang mengoperasikan Scoot membukukan peningkatan laba laba operasional sebesar $10 juta (dalam mata uang Singapura),  dan total pendapatan naik sebesar $192 juta atau 13,9 persen.

Kenaikan angkutan penumpang mencapai 15,9 persen—dan diimbangi penyusutan imbal hasil sebesar 1,7 persen.

Laba anak usaha bernama SIA Cargo juga bertumbuh sebesar $145 juta (mata uang Singapura)  menjadi $148 juta pada periode yang sama tahun lalu (year-on-year).

Pendapatan mengalami peningkatan sebesar $264 juta , sebagaimana imbal hasil kargo dan angkutan kargo masing-masing mengalami peningkatan sebesar 8,9 persen dan 5,3 persen.

Sedangkan anak usaha SIA Engineering juga menyumbang laba operasional sebesar $76 juta (mata uang Singapura), meningkat sebesar $4 juta pada periode yang sama tahun lalu (year-on-year)—pengurangan  $13 juta dalam pengeluaran yang melampaui penurunan pendapatan sebesar $9 juta.

Sebagai grup, kinerja keuangan grup SIA membukukan laba bersih sebesar $893 juta (mata uang  Singapura) untuk tahun keuangan 2017/18, meningkat sebesar $533 juta atau sebesar 148,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2016/17.

Meski persaingan bisnis penerbangan demikian ketat, kinerja perusahaan maskapai induk mampu mencapai hasil yang signifikan. Apa rahasianya? Perusahaan maskapai induk didukung oleh hasil awal dari inisiatif  transformasi.

Sebagai contoh penerapan sistem manajemen pendapatan baru, struktur harga tiket pesawat baru, dan pembentukan penetapan harga unit yang terpusat—ini membantu meningkatkan pendapatan.

Peningkatan biaya dilihat sebagai hasil dari efisiensi proses, dan inisiatif seperti untuk menghemat bahan bakar dan mengurangi pemborosan.

Selain itu, Divisi Pengalaman Pelanggan (Customer Service) lebih fokus untuk meningkatkan pelayanan perjalanan pelanggan dan penyediaan layanan yang lebih personal.

Pengembangan armada juga merupakan salah satu faktor penting yang mendorong pertumbuhan kapasitas penumpang.  Selama kuartal bulan Januari–Maret 2018, satu armada pesawat A350-900 dan satu armada pesawat A380-800 masuk dalam jaringan layanan perusahaan maskapai induk.

Satu unit armada 777-200 tidak dioperasionalkan lagi sebagai persiapan sewa ke NokScoot, dan satu unit  armada pesawat A330-300, satu armada pesawat 777-200, dan satu armada pesawat 777-200ER telah dikandangkan—artinya pesawat itu memasuki usia pensiun.

Berapa jumlah pesawat SIA per tanggal 1 Mei 2018? Jumlah armada pesawat yang beroperasi mencapai 109 unit  dengan usia rata-rata 7 tahun 5 bulan. Pesawat milik SIA meliputi 21 unit A330-300, 21 unit A350-900, 17 pesawat jenis A380-800, 48 unit Boeing 777, dan 2 unit 787-10.

Pesawat 787-10 merupakan yang pertama di dunia dari perusahaan Boeing yang memiliki produk kabin regional terbaru dan memasuki debut komersial selama April 2018.

SIA memiliki lebih dari 2000 orang pilot dengan dukungan lebih dari 8.000 orang awak kabin. SIA memiliki jaringan rute meliputi 62 destinasi di 32 negara dan wilayah. Jaringan rute itu melintasi benua Asia, Afrika, Amerika Utara, Eropa, dan Australia

Manajemen perusahaan maskapai induk sedang menyiapkan rencana pembelian tujuh armada pesawat 787-10, tiga armada pesawat A380-800, tujuh armada pesawat A350-900ULR, dan empat armada pesawat A350-900 dalam konfigurasi regional untuk tahun keuangan 2018/19.

Seluruh pesawat—kecuali satu armada pesawat A350-900—mulai beroperasi pada 31 Maret 2019. Selain itu, lima unit armada pesawat 777-200ER, empat armada pesawat A330-300, satu armada pesawat 777-200, dan satu armada peasawat A380-800 dimaksudkan untuk dibebas-tugaskan dari operasional armada SIA.

Termasuk armada pesawat 787-10 pertama, total operasional armada perusahaan maskapai induk akan bertambah menjadi 117 pesawat pada akhir tahun keuangan 2018/18.

Dengan demikian, kapasitas dapat meningkat sebesar 5 persen pada tahun keuangan 2018/19. Peningkatan kapasitas itu berdampak signifikan terhadap bisnis grup Singapore Airlines semakin mantap di udara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *