Industrialisasi, Konstruksi & Infrastruktur

Berkas Cahaya bisa Ganggu Retina Mata, Begini Cara Menghindari

ShareTembakan laser mengirim dua juta getaran per detik, dan melewati keseluruhan lebar jalan kira-kira sebanyak delapan ratus kali per detik. Apakah hal...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Tembakan laser mengirim dua juta getaran per detik, dan melewati keseluruhan lebar jalan kira-kira sebanyak delapan ratus kali per detik. Apakah hal itu berbahaya bagi manusia?

Gambar kiri adalah pemindai laser dilekatkan pada bagian depan kendaraan pengukur. Sedangkan gambar kanan adalah model permukaan jalan beresolusi tinggi yang  menggunakan data dari pemindai laser 3D. (Sumber foto/ ©: AIT Austrian Institute of Technology GmbH)

Untuk memastikan laser dapat mengukur keseluruhan lebar jalan–empat setengah meter–unit defleksi mengontrol cahaya, mengarahkan tembakan sehingga dapat melintas dengan cepat dari satu sisi jalan ke sisi lainnya.

Ini terjadi dengan kecepatan yang sangat inggi: tembakan laser mengirim dua juta getaran laser per detik, dan melewati keseluruhan lebar jalan kira-kira sebanyak delapan ratu kali per detik.

Selain itu, akurasinya sangat memuaskan, dengan tiap “garis” yang laser gambar di sepanjang jalan berisikan 900 hingga 1800 titik pengukuran. Akurasi pengukurannya hingga 0,2 milimeter. Dan sistemnya memiliki manfaat lain yakni: ini bahkan bekerja dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam.

Sistem pengukuran berbasis laser apa pun yang bermasuk untuk digunakan di jalan raya pertama-tama perlu memenuhi dua syarat penting. Pertama, tembakan laser tidak boleh membahayakan mata pelintas jalan, yang mana hanya sistem laser kelas 1 yang disetujui untuk penggunaan daerah publik boleh digunakan.

Walau begitu, laser tersebut harus cukup kuat bagi sistem untuk bekerja di jalan, yang biasanya sangat gelap dan tidak reflektif–jauh dari kondisi survei yang ideal. Masalahnya adalah semakin cepat Anda meningkatkan tenaga laser agar hasil yang baik dapat diperoleh bahkan pada permukaan yang sangat gelap, keamanan mata berkurang dan menjadi faktor pembatas.

Para peneliti di IPM menemukan solusi cerdas yang memungkinkan mereka untuk memenuhi kedua syarat tersebut.

Meluncur di jalan

“Kami mengambil panjang gelombang jauh hingga infra merah sehingga laser tidak mengakibatkan bahaya bagi mata, walau berkasnya dalam kekuatan tinggi,” kata Höfler.

Hal itu terjadi karena panjang gelombang cahaya laser jauh dari spektrum cahaya yang tampak dan mata manusia tidak dapat fokus lagi. Sehingga retina tidak rusak akibat tembakan laser.

“Sistem laser kami adalah yang pertama yang telah disetujui oleh Federal Highway Research Institute hingga saat ini,”  Höfler dengan gembira melaporkan.

Sistem ini telah digunakan  di jalan raya: telah digunakan di banyak kota di Jerman, dan berperanan penting dalam penerimaan akhir pengerjaan konstruksi pada jalan raya kelas A5.

Staf dari penyedia layanan Lehmann + Partner GmbH juga menggunakan pemindai laser untuk menganalisis permukaan jalan yang berbeda di India. Di Austria, sistem ini bahkan digunakan untuk memindai seluruh jaringan jalan raya negara di sepanjang lebih dari 4000 km.

Saat ini, para peneliti sedang bekerja untuk mengembangkan sistem sehingga dapat juga digunakan seperti kamera di masa depan.

“Hingga saat ini, kami hanya menggunakan laser untuk menentukan jarak di jalan raya. Pada rencana lebih jauh, kami juga memperhitungkan sejumlah cahaya defleksi, dengan cara seperti pada kamera konvensional,” tutur Höfler.

Untuk meningkatkan resolusinya, para ilmuwan perlu mengintegrasikan laser kedua. Mereka telah membawa perbaharuan sistem ke jalan pada tahun 2016. Ketika digunakan untuk mengukur jalan, fitur kamera baru memiliki satu manfaat besar dibanding sistem yang saat ini: fitur ini independen dari kondisi pencahayaan eksternal.

Apakah  matahari sangat terik atau mungkin saat gelap, tembakan laser masih menghasilkan resolusi tinggi, foto berpencahayaan baik. Sumber cahaya eksternal, seperti yang dibutuhkan oleh kamera konvensional tidak diperlukan lagi.

“Kombinasi dari cross-profile imaging dan kamera gambar beresolusi tinggi membuat kita dapat mendeteksi bahkan hingga retak terhalus dari permukaan jalan, saya bisa pastikan,” kata Höfler.

Penggunaan pemindai tak hanya terbatas untuk alanan–ini juga sama bergunanya pada jalur kereta, contohnya ketika akan mengukur dasar jalur. Swiss telah menggunakan teknologi ini.

Area aplikasi lain adalah pada kereta itu sendiri, untuk mencegah resiko kecelakaan serius diakibatkan oleh muatan berpindah pada kereta barang–ketika kereta memasuki terowongan (sebagai contoh).

Perusahaan kereta Italia saat ini menguji sistem yang berbeda yang dapat mengukur kereta secara tiga dimensi dan mengidentifikasi dimensi apapun yang tidak berhubugan dengan nilai target. Solusi ini diujicobakan termasuk beberapa sistem laser dari IPM, yang mana tiap fitur empat laser menganalisis bentuk tiga dimensi kereta.

Di masa depan, rencananya adalah satu dari sistem pemindai dapat diletakkan di depan tiap terowongan yang ada di jaringan rel Italia untuk membantu mencegah kecelakaan.

Bagaimana cara merawat jalan raya di Indonesia? Kita akan sajikan pada kesempatan yang akan datang. (Bahan diolah dari Pothoole and rut analysis tulisan Janine van Ackeren, Frunhofer)

[box type=”note”]

Simak TEKNOLOGI LASER (1)
Kotak Sepatu Laser Penguji Kualitas Jalan Raya

[/box]

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *