Indonesia

Berbisnis Secara Online Makin Mudah

SharePerusahaan pelat merah itu menggelontorkan US$300 juta untuk membiyai satelit S3, dan telah mengorbit di atas pulau Kalimantan. Apa keistimewaan teknologi satelit...

Written by Jurnalis Industri · 1 min read >

Perusahaan pelat merah itu menggelontorkan US$300 juta untuk membiyai satelit S3, dan telah mengorbit di atas pulau Kalimantan. Apa keistimewaan teknologi satelit S3 ini?

Peluncuran Satelit Telkom 3S di Guiana Spae Center, Prancis (Sumber foto: http://img.jakpost.net/)
Peluncuran Satelit Telkom 3S di Guiana Spae Center, Prancis (Sumber foto: http://img.jakpost.net/)

Kekayaan dan kejayaan Indonesia bertambah lagi. Persis pada dini hari pagi Rabu 15 Februari—bertepatan dengan hari pemungutan suara pada Pilkada serentak 2017—PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sukses meluncurkan satelit 3S ke orbit. Peluncuran dilakukan di pusat kendali di Jupiter Control Center, Guiana Space Center, Kourou, Guyana, Perancis.

Menumpang pada roket VA235, satelit Telkom 3S mengangkasa sesuai jadwal. Hal itu menggembirakan bagi jajaran manajemen Telkom yang menyaksikannya langsung di lokasi,  dikumandani oleh Presdirnya, Alex J. Sinaga.

Peluncuran satelit Telkom S3 itu dipantau oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Gedung Telkomsel Smart Office, Jakarta. Bersama ratusan karyawan Telkom, Rudiantara mengamati detik-detik (pada pukul 18.39 WIB) peluncuran pada layar monitor berukuran lebar.  Setelah berada di ketinggian 3.719 kilometer, satelit Telkom 3S sukses melepaskan diri dari roket pendorong.

Dengan satelit Telkom 3S ini maka kapasitas dan kualitas layanan internet di Indonesia hingga ke daerah-daerah yang sulit dijangkau kian meningkat dan melebar. Warga yang berada di daerah 3T—terdepan, terpencil dan tertinggal—seperti Provinsi Aceh, NTT, Sulawesi Utara, dan Provinsi Papua mudah mengakses beragam informasi berbasis digital dari internet tanpa sambungan jaringan kabel optik.  Bahkan warga negara di Asia Timur dan Asia Tenggara dapat menyewa satelit Telkom S3 yang dirancang berusia 15 tahun.

Perusahaan Arianespace bertugas mengintegrasikan satelit dari manufaktur teknologi angkasa luar yakni Thales Alenia Space ke roket peluncur dan memastikan satelit sukses mengangkasa. Dengan berhasilnya peluncuran satelit Telkom 3S, Vice President Arianespace Bruno Grard seperti dikutip Antara, menjelaskan, tugas Arianespace sudah selesai. Sinaga mengapresiasi kerja keras Thales dan Arianespace.

Telkom 3S merupakan satelit komunikasi geostasioner yang berada pada posisi di atas equator, dan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran yang memiliki sumbu rotasi sama dengan bumi. Satelit berada di posisi 118 bujur timur persis di atas pulau Kalimantan dengan ketinggian sekitar 35.000 dari bumi.

Melayani siaran televisi berkualitas tinggi

Satelit Telkom 3S memiliki 42 transponder—24 transponder C-Band ditujukan ke pasar Asia Tenggara, 8 sambungan transponder C-Band khusus wilayah Indonesia, Kalimantan Utara, Papua Nugini, dan 10 transponder Ku-Band untuk wilayah Indonesia.

Satelit Telkom 3S didesain untuk melayani siaran televisi berkualitas tinggi (High-Definition Television), komunikasi seluler, broadband internet, dan dapat meningkatkan layanan bit-rate dengan kualitas komunikasi yang lebih baik.

Teknologi pita frekuensi C-Band tepat digunakan di Indonesia khusus untuk cuaca buruk. Sedangkan C-Band digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan data tinggi seperti mesin ATM. Sementara pita frekuensi Ku-Band—rentan terhadap gangguan cuaca—berfungsi untuk siaran televisi, telepon, dan komunikasi bisnis.

Bobot satelot Telkom senilai US$300 juta itu mencapai 3,5 ton dan daya elektrik 7,8 kilo watt. Para pelaku bisnis—baik perusahaan dan individu—berpeluang mengembangkan bisnis secara online dengan memanfaatkan satelit Telkom 3S.

Selamat dan sukses Telkom. (Diolah dari berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *