Logistik, Transportasi & Labeling

Bagaimana Cara Menghemat Ongkos Transportasi?

ShareBagaimana mendesain mobil yang berbeda dengan limosin konvensional saat ini? Apakah model kendaraan sekarang harus berubah total? Kita selalu berharap sesuatu perubahan...

Written by Boromeus Sihombing · 2 min read >

Bagaimana mendesain mobil yang berbeda dengan limosin konvensional saat ini? Apakah model kendaraan sekarang harus berubah total?

Desain taksi masa depan hasil rekayasa para ilmuwan.(Sumber foto/©: MEV)

Kita selalu berharap sesuatu perubahan dari hasil pekerjaan para ilmuwan dan peneliti. Misalnya para peneliti yang bekerja di lembaga Fraunhofer (Jerman)  bekerja sama dengan para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat (AS). Mereka mengembangkan desain baru tentang mobilitas  perkotaan yang bermanfaat pada masa yang akan datang khususnya di kota-kota.

Manajemen kota di mana saja—termasuk di Indonesia—terus berjuang melawan masalah yang klasik: jalanan yang padat dan macet, udara berpolusi, kebisingan suara, dan lahan parkir yang sempit serta masala sosial. Kita membutuhkan pula desain baru transportasi. Fraunhofer Institute for Industrial Engineering (IAO) dan Massachusetts Institute of Technology (MIT)  telah mendirikan Ambient Mobility Lab sebagai tempat tim bekerja untuk mencapai tujuan pembuatan desain baru tersebut.

Kolaborasi tim ahli diharapkan bakal menyediakan gagasan baru yang tidak hanya meningkatkan kualitas hidup di perkotaan, tetapi juga membuat model mobilitas yang terjangkau untuk semua orang. MIT dan IAO adalah pemimpin dunia di bidang ini dan, “Tim saling melengkapi satu sama lain secara sempurna,” kata Dr.Anke Hellwig asisten kepala International Business Development di Fraunhofer-Gesselschaft.

Sementara IAO yang berpengalaman di bidang aplikasi, berkolaborasi dengan para pelaku industri, sementara MIT melakukan penelitian murni. Dengan kemampuan komputasional mereka yang sangat besar,  AS juga dapat memperlihatkan hasil penelitian dalam bentuk yang komprehensif dan menerapkannya pada situasi yang baru.

Topik ini menjadi semakin penting karena perubahan fundamental pada transportasi yang kita lihat. “Mobil sebagai barang milik pribadi berlanjut pada penurunan kepentingan, terutama di antara orang muda,” kata Jochen Verhasselt yang bertanggung jawab di lab baru.

Sebelum mobil cepat ditampilkan dengan bangga saat ini seseorang sedang mengutak-atik smartphone dengan aplikasi mobilitas. Sementara setiap orang harus menguji kemampuan menyetir mereka pada umur 18, dan orang mengambil uji kemampuan itu di kemudian hari atau tidak sama sekali.

Perubahan teknologi

Sementara itu, berbagai mobil meningkat kemanfaatannya. Dan desain mobil itu sendiri sedang dalam perubahan fundamental. Mobil yang bertenaga hybrid, elektrik, dan mobil pengguna bahan bakar sel mulai sudah meluncur di pasaran.

“Mobil pada masa depan akan menjadi elektrik, pintar, ringan, dan berjaringan,” kata Günther Leβnerkaus, wakil menteri pemerintahan State of Baden-Württemberg, Jerman, yang menyediakan Euro 2.65 juta untuk kolaborasi ini. Bahkan sekarang, mobil menjadi semakin pintar dan lajunya sudah dimonitor dari sebuah komputer.

Semakin banyak sistem pengemudian dibantu yang dipasang secara elektronik ketika mengemudi. Para insinyur telah bermain dengan mobil yang tidak memerlukan pengemudi. Perubahan sosial mengiringi perubahan teknologi ini: dunia menjadi semakin urban. Saat ini, separuh populasi hidup di perkotaan yang melonjak menjadi 2 dari 3 penduduk planet.

Siapa saja yang mencari solusi dari masalah urban di kemudian hari harus mengambil seluruh perkembangan dalam akun. Lembaga Ambient Mobility Lab dapat menyediakan dorongan untuk mencegah agar mobil tidak bergerak sesuai temponya saat berada di metropolis—hal itu mengancam kualitas hidup apa pun dari manusia di perkotaan. Tidak ada hal yang dibatasi dan ide yang tidak biasa didorong.

“Tidak semua yang kami kembangkan akan menyusuri jalan,” kata Direktur IAO Florian Rothfuss. “Tapi, kami bermaksud untuk menjadi provokatif.” (www.ambientmobility.org)

Hasil proyek awal itu telah didemonstrasikan bagaimana kolaborasi Jerman-Amerika akan beroperasi. Sebagai contoh, para peneliti mengerjakan Future Urban Taxi. “Taksi tidak harus selalu kuning, seperti di New York, atau berwarna krim seperti di Jerman,” kata anggota staf IAO Susanne Schatzinger yang berarti penelitian tim bukan dari sekadar pilihan warna.

Mobilnya harus didesain sepenuhnya berbeda di dalam perbandingan dengan limosin konvensional saat ini. Sebagai contoh pembatas dapat membuat beberapa penumpang pergi ke tujuan yang sama duduk di ruang yang sama tanpa merasa terganggu satu sama lain. Artinya, penggunaan mobil pribadi akan menyurut.

Beban lingkungan akan berkurang dengan adanya taksi komunal ini. MIT menginvestasikan Euro 170 juta untuk membiayai infrastruktur jalan taksi di New York, AS, selama periode dua tahun dengan hasil 50 persen lebih efisien. Dengan demikian hasil penelitian tim itu berefek bagi penumpang yang dapat menghemat ongkos.

Bagaimana dengan eMover? Mini-bus dengan tenaga elektrik ini dapat melengkapi taksi tradisional. Mobil itu dipanggil melalui telepon cerdas atau  smartphone, mini-bus pun  membawa banyak penumpang. Mini-bus beroperasi di lintasan (jalan) dekat toko furnitur, pusat perbelanjaan, dan merupakan contoh transportasi publik yang bagus dan tepat.

Bagaimana jika suatu kota memiliki banyak gang, jalan sempit, dan menara pencakar langit yang saling bersentuhan? (Bahan diolah dari Full speed into the uture tulisan Klaus Jacob, Fraunhofer)

[box type=”note”]

Simak Kota masa depan (2)
Mungkinkah Orang Nyaman di Menara yang Berhimpitan?

[/box]

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *