Human Development, MANEJEMEN&SAFETY

UTS Insearch Tawarkan $300.000 untuk Studi di Australia

ShareStudi di Australia, UTS Insearch tawarkan $302.000 untuk studi di Australia, kesempatan baik bagi anak-anak muda Indonesia.   UTS Insearch dan Institut Teknologi...

Written by Boromeus Sihombing · 2 min read >
Studi di Australia

Studi di Australia, UTS Insearch tawarkan $302.000 untuk studi di Australia, kesempatan baik bagi anak-anak muda Indonesia.   UTS Insearch dan Institut Teknologi Bandung juga memprakarsai makin banyak kota cerdas agar warga kota semakin terlindungi, dan nyaman untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Studi di Australia
Kiri ke kanan Mariam Kartikatresni Direktur Indonesian Development-UTS Insearch, Profesor Anthony Burke Dekan Kerjasama Internasional dan Eksternal-University Technology of Sydney, Kate Dennis Head of Corporate Communications-UTS Insearch, Profesor Prasuna Reddy Dekan Internasional dan Kemajuan, Fakultas Kesehatan, University Technology Sydney, Prof Dr Ir Suhono Harso Supangkat Ketua Smart Indonesia Initiatives dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika-Institut Teknologi Bandung, merangkap Ketua Institute for Innovation and Entrepreneurship Development. (Sumber foto: UTS Insearch)

Studi di Australia, Australia melirik potensi anak muda Indonesia. Negeri Kanguru yang berpenduduk sekitar  25 juta jiwa itu berharap semakin banyak anak muda dari Indonesia yang melanjutkan pendidikannya di Australia. Untuk menarik minat calon mahasiswa,  UTS Insearch tawarkan $302.000 untuk studi di Australia.

Mengaku sebagai perguruan muda nomor satu di Australia University of Technology Sydney (UTS), melalui jalur perguruan tinggi UTS Insearch berkolaborasi dengan perguruan tinggi di Indonesia.

Atas nama Australian Department of Foreign Affairs and Trade’s Australia Indonesia Digital Forum (AIDF), Profesor Anthony Burke Dekan Kerjasama Internasional & Eksternal untuk UTS School of Architecture, University of Technology Sydney mengatakan,

Kami senang dapat berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mendukung prakarsa kota cerdas di Indonesia. Kami melihat banyak bidang untuk kepentingan bersama yang akan menguntungkan banyak orang di dua negara dan juga di seluruh wilayah Asia Pasifik.”

Pihak Burke antusias dengan kesempatan untuk solusi perancangan yang baik dengan dukungan  teknologi dan data. Juga melibatkan warga untuk ikut memperbaiki lingkungan kota dan kota masa depan.

Menurut prediksi PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) dunia berkemungkinan memiliki 41 mega-kota dengan 10 juta penduduk atau lebih pada tahun 2030. Oleh karena itu,  membangun kota cerdas yang berkelanjutan serta memenuhi kebutuhan warga demikian penting dan mutlak.

Kelanjutan seminar dan workshop bertajuk Role of Smart Citizenship in Smart Cities: Lessons Learned (2017), UTS berkolaborasi dengan  Prof Dr Ir Suhono Harso Supangkat dan perwakilan dari ITB. Kolaborasi itu membuahkan kerja sama dengan menandatangani surat kesepakatan bersama.

“Kesepakatan ITB-UTS akan mendukung kami untuk mengembangkan sebuah kerangka kerja untuk membantu banyak kota di Indonesia, Australia,  dan Asia Pasifik—menciptakan solusi kota cerdas, mendorong lebih banyak start-up, mempromosikan kehidupan perkotaan yang berkelanjutan, kesehatan dan kesejahteraan, yang melibatkan seluruh warga,” tutur Profesor Suhono Ketua  Institute for Innovation and Entrepreneurships Development dan Ketua Smart Indonesia Initiatives.

Studi di Australia, UTS Insearch dan Universitas Brawijaya (UB) juga berkolaborasi untuk melaksanakan program bahasa Inggris akademik di Jawa Timur. Menurut Direktur Indonesian Development, UTS Insearch, Mariam Kartikatresni, UTS Insearch berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam pengembangan kurikulum dan pengajaran bahasa Inggris bagi mahasiswa internasional.

“Kerja sama UTS-UB dengan program bahasa Inggris yang dilaksanakan oleh UIG English, akan mendukung lebih banyak mahasiswa untuk berkemampuan bahasa Inggris akademis yang berguna untuk studi, bekerja, penelitian akademisi mau pun publikasi.”

Jumlah mahasiswa asal Indonesia yang belajar di Australia mencaai 20.000 orang pada akhir tahun 2017. Sektor pendidikan tinggi Australia berpeluang meningkatkan kolaborasi dengan masyarakat Indonesia seperti pertukaran pengetahuan, kerja sama penelitian,  dan pengembangan potensi kepemimpinan.

Mariam menurutkan, tahun 2017, UTS Insearch menawarkan Beasiswa Future Leaders Scholarship  kepada para mahasiswa terpilih yang belajar diploma di Sydney. Setengah dari beasiswa itu  diberikan kepada para mahasiswa Indonesia  yang jumlah beasiswa mencapai 300.000 dolar Australia.

“Kami tertarik potensi minat dan kepemimpinan dalam kalangan mahasiswa dan pemuda Indonesia di Asia Pasifik. Kami pun memutuskan untuk Future Leaders Scholarship pada tahun 2018 dan 2019,” Mariam menjanjikan.

Setelah aplikasi beasiswa Future Leaders Scholarship diterima maka calon penerima beasiswa mendapat 3.000 dolar Australia. Biaya itu meliputi bayaran uang kuliah semester kedua di UTS Insearch Leadership Program. Senilai 2.000 dolar digunakan untuk melakukan pengembangan profesional serta pengalaman kerja di Sydney serta memperluas cakrawala kepemimpinan dan karier.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *